30 Juli 2008

Ingin Pintar Itu... Mahal...

“Habis SMA mau di lanjutkan kemana Dik?”, tanya seorang bapak kepada ku di suatu perjalanan pulang sekolah.

“Tidak tahu pak, kumaha orang tua wae ada uangnya berapa”, jawab aku dengan senyum.

Saat itu aku mulai berpikir. Ternyata sekolah itu mahal dan perlu biaya yang sangat besar. Aku teringat kakak kelas ku yang sekarang sudah kuliah di suatu universitas negeri yang ternama di Jawa Barat. Kakak kelas ku dengan raut wajah yang kelelahan meceritakan pengalamannya kepada ku. Katanya, untuk melanjutkan ke suatu universitas negeri itu tidak cukup hanya dengan uang 3 – 4 juta saja. Itu negeri, apalagi swasta. Aku pun hanya terdiam mendengarkan ceritanya.


Karena persaingan untuk mendapatkan kursi di perguruan tinggi negeri itu ketatnya minta ampun, kakak kelas ku itu menyiasatinya dengan mengikuti bimbel (bimbingan belajar) di tempat bimbel bergengsi di Bandung. Yang kata orang-orang bisa menjamin kita untuk mendapatkan kursi di unversitas yang kita inginkan di Indonesia dengan program supercamp-nya. Sayangnya, biaya yang dimiliki kakak kelas ku itu tidak cukup untuk mengikuti program itu. Jadi, dia hanya mengikuti program yang biasa-biasa saja. Aku semakin terdiam lemas.

Kakak kelas ku yang pintar dan sempat mendapatkan juara 2 olimpiade komputer tingkat provinsi itu saja sudah seperti itu. Mengeluarkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya di mata aku yang hanya anak dari seorang tukang fotokopi. Bagaimana aku kelak? Bingung, putus asa, dan drop itu yang aku rasakan. Padahal aku dulunya masih bersemangat untuk menggapai cita-cita ku untuk menjadi sarjana di bidang informatika. Karena mendengar cerita kakak kelas ku itu, aku mengurungkan niat ku dan mengubur cita-cita ku itu dalam-dalam.

Saat ini biaya pendidikan memang sangat mahal. Sehingga sulit sekali untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi di zaman sekarang ini. Pantas saja otak orang Indonesia dibandrol dengan mahal oleh dunia. Seperti yang telah kita ketahui, otak orang Indonesia itu bisa mahal karena masih bagus, mengkilap dan terawat karena jarang dipakai. Menyedihkan... tapi itulah kenyataan yang terjadi saat ini. Andai orang-orang Indonesia ditanya tentang alasan mengapa mereka tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maka dengan muka menyedihkan mereka akan menjawab “buat makan saja susah... apalagi buat sekolah...”.

Sekarang, aku menggantungkan cita-cita ku pada nasib yang akan menuntun ku kelak. Biarlah nasib yang memberitahukan aku kuliah dimana bahkan mungkin saja tidak kuliah sama sekali. Aku hanya bisa belajar dengan sungguh-sungguh saja. Manusia hanya bisa berusaha,Tuhan lah yang menentukan. Aku hanya bisa bermimpi. Bermimpi seperti Arai dan Ikal yang akhirnya bisa menginjakan kakinya di almamater suci Serbroune.

Tidak ada komentar:

kotak pesan


Free chat widget @ ShoutMix

download...

hehehe fitur baru neehh...
judulketerangandownload
emulator PS2 (part1) lumayan buat maen ps2... klik disini
emulator PS2 (part2) pelengkap maen ps2... klik disini
option file PES2008 membuat game Pro Evolution Soccer 2008 lo lebih up to date... klik disini
option file PES6 membuat game Pro Evolution Soccer 6 lo lebih up to date... klik disini
Sikamaru's Wallpaper nambah-nambah koleksi wallpaper lo... klik disini