Tak Ada Alasan Untuk Tidak Bersyukur

Susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah. Semakin hari kita semakin menuju kesana. Panas rasanya hati melihat orang lain mendapat yang lebih dari kita. Lebih punya, lebih baik, lebih banyak pulsanya, lebih tinggi frekuensi ganti hapenya, lebih banyak kendaraannya, apalagi kalo lebih cakep ato lebih cantik! Beuh! Panas! Panas! Wajar? Enggalah...


Aneh ya? Kenapa hal-hal yang kayak gitu bisa membuat hati kita panas? Coba kalo kita panas gara orang lain lebih pinter, lebih rajin menabung, lebih rajin sholat, lebih rajin senyum, lebih rajin demo menentang kenaikan harga BBM (anjrit!demo lagi demo lagi!), terus lebih sayang kepada orang tua. Ga pernah tuh hati ini panas. Adem ayem ja...

Mari kita pejamkan mata sejenak (gimana bacanya?bego!). Merenungkan keberadaan kita di dunia ini. Mengingat-ingat apa saja yang kita raih. Mengingat harta apa saja yang kita miliki. Setelah itu, pikiran ini kita alihkan kepada orang-orang sekitar rumah kita. Apabila di dekat rumah kita orang kaya bahkan lebih kaya dari kita jangan arahkan pikiran kita kesana! Arahkan ke yang lain... yang lebih menderita dari kita. Saat kita makan dengan ayam goreng dengan saus rica-rica plus jus jeruk dengan jeruk impor dari Kanada(?), saat itulah disekitar kita masih ada yang makan dengan seadanya. Adanya sama daging sapi ya dengan daging sapi, adanya dengan ikan kaleng dengan saus tomat ya dengan ikan kaleng dengan saus tomat. Sory! Maksudnya bukan tu! Saat itu di sekitar kita ada yang hanya makan dengan tahu tempe ja. Bahkan ada juga yang makan dengan air yang direbus lalu dikasih garam lalu dikasih sayur,daging,bumbu penyedap. Sadar ga kalu disekitar kita ada yang kayak gitu? Nggak kan? Jangan ngiri liat orang lain makan dengan menu-menu yang wah, karena di lain sisi ada saudara kita yang nggak makan karena nggak punya makanan. Kita harus mensyukuri nikmat-nikmat yang udah diberi Tuhan kepada kita. Biarlah orang lain melebihi kita dalam hal keduniaan. Selalu melihat ke bawah menjadi alternatif yang baik dalam menghadapi masalah keduniaan.

Dengan itu, kita bisa terhindar dari sifat rakus dan mau menang sendiri. Remember! God will not like to the rakus and want to win alone people. Andai semuanya seperti ini. Maka tidak akan ada yang namanya persaingan tidak sehat, sogok-menyogok, suap-menyuap, ama korupsi. Kalo korupsi ilang maka DPR juga akan ilang. Ooopss, ory DPR, becanda... DPR negara Indonesia kan ga kayak gitu. Yang pasti hidup akan aman, nyaman, damai, tentram dan sejahtera. Mari kita mulai acara sykur kita. Acara dimana kita bersyukur dengan ketulusan hati kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Alhamdulillah...